Posts

Showing posts from December, 2014

Tuluskah (Ikhlaskah) ?

Image
Ini aku tulis ketika sudah tak ada lagi quota untuk bisa merangkainya langsung dalam blog. Maklum masih karyawati belum menjadi owner Pernah mendengar kalimat cinta tak harus saling memiliki? Pasti pernah, di lyric lagu kalimat itu sepertinya sering digunakan. Setuju tidak sih dengan kata-kata tadi? Sebagian orang mungkin dengan pasrahnya berkata “ya mau gimana lagi.” Dan sebagian lain lagi mungkin kan berbicara “Sebelum janur kuning melengkung dia masih bisa ku usahakan untuk menjadi milikku.” Jujurku aku tidak setuju dengan kalimat lyric lagu tadi, bagaimana ya jadinya jika jadinya kita tak bisa mendapatkan cinta dari Allah, dari Tuhan kita? Yang pasti sangat tidak mengenakkan. Tapi itukan beda hubungan? Yup, memang benar sekali. Tapi, jika kita telah memiliki cinta dari sang Maha, maka kita pun akan memiliki cinta dari sesama. Karena Tuhan tak akan pernah membiarkan yang dicintaiNya menangis.  Lupakan tentang cinta. Pernah juga kan mendengar kata tulus? Apa sih art...

Tarian Jemariku

Image
Aku mengejar ini, maklum kuota terakhir. Sekalipun aku bingung apa yang akan aku tuliskan tapi ya sudahlah, kan ku biarkan jemari ini menari di atas keyboard sesuka dia. Ketika satu persatu mulai asik dengan dunianya, ketika satu per satu mulai bisa melupakan dan ketika satu persatu mulai dilupakan. Aku memilih diam dengan caraku. Entah ini sudah yang keberapa kalinya, tapi ya sudahlah mungkin sudah waktunya aku berdiam. Akan menyalahkan siapa? sepertinya aku kan menyalahkan diriku sendiri, untuk apa aku pun tak tau sebenarnya. Hari ini aku mendengar kawanku menangis, ya kawanku yang beberapa hari lalu mempertaruhkan nyawanya demi sang Rizky tercinta, buah hatinya. Ia masih harus terbaring di rumah sakit. Ia menelfon kawan tempatku bekerja hanya untuk berbicara kepadaku, mungkin untuk menanyakan perihal asuransi kesehatannya. Tapi ternyata bukan hanya itu, ia menangis memanggilku dan berbicara dengan logat sundanya "teteh... kumaha ieu, tadi tos USG terus kedah di kiret masi...

Peluk Aku Tuhan

Image
"Tuhan terimakasih telah beriku Ibu terbaik sepanjang masa, Terimakasih telah beriku kesempatan untuk bisa merasakan perjuangan dijalan Mu" Aku menatapnya terbaring lemah, tak selemah kemarin mungkin, tapi masih ku lihat wajahnya yang sedikit pucat. Ia tersenyum, dengan semangat ia akhirnya bercerita tentang perjuangan panjangnya melahirkan malaikat kecil yang gagah. Hingga akhirnya ia harus terpisah dari sang buah hati karena pendarahan yang dialaminya. Aku bisa merasakan apa yang ia rasakan saat ini, rasa sakit yang sangat, kekuatan jiwa dan raga demi lahirnya sang buah hati tercinta. Aku teringat mamaku, betapa besar perjuangannya untukku. Beliau yang mencari nafkah ketika bapak aku tak mampu lagi bekerja. Masih terngiang masa kecilku, betapa manjanya aku, betapa nakalnya aku. Aku dibesarkan dari keluarga sederhana. Kakakku pernah bercerita ketika aku lahir, usaha mamaku berkembang maju, hingga beliau punya pabrik kecil dan kueh yang dihasilkan diberi nama panggilan...

Penantian Itu Bernama Sia-Sia

Image
"Jika kau sedang senang, nikmati alunan musiknya. Dan saat hatimu gundah, pahami lyricnya. Karena lagu adalah ungkapan emosi kita saat enggan berbicara" (Dwi Mel) Alhamdulillah untuk nikmat yang Kau berikan pada kami hari ini. Aku dan ayahku masih bisa menikmati hangatnya nasi berkawan tempe dan ikan asin goreng. "Enak begini makan" ayahku tiba-tiba berkata di sela ia mengunyah. "Hu um, nikmat" jawabku. Dalam dingin udara malam, karena rintik hujan masih membasahi bumi. Sayup terdengar alunan ayat suci Al-Quran dibacakan seseorang dari masjid seberang, menambah syahdunya suasana malam ini. Jika boleh aku bertanya, kan kau ibaratkan apakah aku ini? daun rapuhkah?ranting keringkah, atau mungkin kain yang telah koyak? Apapun kau ibaratkan aku, aku tetap tak sempurna. Hari ini aku mendapati mata seorang kawanku menahan tangis, lagu sendu seperti mewakili perasaannya, ada apa gerangan? Aku hanya mampu menatapnya dari kejauhan tak berani bertanya. Hingg...

Untukku Renungkan

Image
"Tuhan tak adil padaku" mungkin kalimat itu sangat sering ku dengar dan bahkan ku ucapkan saat mendapati hal yang tak pernah diinginkan. Tak jarang mengutuki dan berkata "Kenapa harus aku?" lalu kemudian menangis meraung. Terkadang aku merasa ujian ini begitu berat menimpaku. Tak pernah ada henti, tak pernah ada jeda. Pernah aku berfikir unutk mengakhiri saja hidupku dengan jalan pintas, menggantung diriku pada seutas tali dalam kamar. Persetan dengan dosa, aku tak peduli. Fikirku saat itu.  Dan lalu aku teringat anakku, teringat ayahku. Tak terasa buliran air mata ini menetes satu demi satu. "Tuhan kuatkan aku..." Selama ini aku tak pernah menilik ke luar, aku terlalu asik dengan masalahku sendiri. Seolah masalahku lah yang paling berat diantara mereka. Dan ternyata aku salah, di luar sana ada wanita yang lebih memiliki beban lebih berat dibanding aku, banyak bahkan. Dan masing-masing dari mereka memilih jalannya untuk menyelesaikan permasalahan yan...