Posts

Showing posts from October, 2014

Doaku Untukmu Senja

Image
Mulut mungilnya tiba-tiba saja berceloteh. "Bunda, tadi tante nangis dimarahin sama om." Aku kernyitkan dahiku, hatiku bergumam "dari mana dia tau." Aku pun bertanya "Kenapa, ade tau dari mana?" Sambil terus menjilati es krim favoritnya dia bercerita dengan polos "Om nya cape kali bun, jadi tantenya dimarahin, tapi tadi tantenya di geret-geret tangannya sama om." DEG...! Seketika itu pula aku terdiam jantungku terasa berhenti, bagaimana bisa peristiwa macam itu terjadi di depan anakku. Tuhan, ternyata dia belum berubah. Setelah apa yang pernah dia lakukan pada sahabatku, kini ia ulang kembali pada yang lain. .......... Masih aku ingat cerita sahabatku itu, sebelum benar-benar berpisah dari laki-laki yang katanya sayang padanya, ia pernah berpesan "Aku mohon padamu, cukup ada satu aku, jangan ada aku yang lain, perlakukanlah siapapun nanti yang kan menjadi istrimu kelak dengan baik,aku harap kamu mengerti." Dan masih ku ingat bet...

Aku Dengan Kisah Masa Laluku

Image
Fikiranku kembali ke masa lalu. Kisah beberapa tahun silam yang telah ku coba untuk aku kubur dalam-dalam. Tapi apa daya, rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuh ini terlalu pedih dan aku tak mampu mengobatinya begitu saja hanya dalam waktu sekejap. Entah apakah ini namanya, karmakah? yang aku tau aku tak pernah sedikitpun menginginkan semuanya terjadi dalam hidupku. Bertemu dengannya tak pernah aku hayalkan akan ku alami hal ini.  .... Semuanya terasa manis dan indah saat awal mengenalnya, hingga pada akhirnya aku memutuskan untuk menerima pinangannya kala itu. Seminggu, dua minggu usia pernikahan semua berjalan dengan senyuman, rasa sayang. Sampai waktunya tiba semua berubah menjadi malapetaka bagiku. Aku dapati diriku menangis, menahan perih di pipi, menahan sakit kepalaku, dan melihat beberapa helai rambutku yang telah tercabut dari akarnya. Aku selalu katakan pada diriku "Aku kan bertahan sampai aku tak mampu lagi untuk bertahan". Entah ini sudah yang keb...

Kisah Mereka (Tersenyumlah ia Berujar)

Image
Hari ini aku melihat kekhawatiran dari sang anak perempuan, entah kenapa, dia hanya terdiam, sedikit berjalan cepat bahkan berlari kecil saat meninggalkan halaman kantor, padahal yang aku tau ia sedang meeting. Setibanya di rumah sang anak langsung berlari ke dalam, bibir mungilnya memanggil sang ayah, ia temukan sang ayah d depan sedang menyapu, seolah tak ada apa-apa. Tapi sang anak tau telah terjadi sesuatu pada sang ayah, dan ia bertanya "Kenapa?" Seketika itu pula sang ayah menangis,sang anak merangkul kedalam dan lalu sang ayah menangis sejadinya. Semula aku tak tau apa yang menyebabkan mereka menangis, hingga akhirnya aku mendengar salah satu nya bercerita dengan air mata. "Bapak gak sanggup, bapak mau pulang, bapak sakit. Sudah cukup semuanya, ini sudah terulang untuk entah yang ke berapa kalinya" Aku melihat sang anak hanya diam menahan tangisnya agar tak pecah. Dia berusaha tenang agar ia bisa menenangkan sang ayah, sekalipun air matanya tak bis...

Jingga di Batas Senja

Image
Aku masih melihatnya berharap, aku masih melihat kecemburuan dari matanya saat aku bersama yang lain. Dan ya, ia akui semuanya itu. Aku pernah berkata padanya "untuk apa, aku ini siapa?hanya temanmu tak lebih, bukan istrimu yang pantas untuk kau cemburui saat ia asik dengan dunianya dan mengacuhkanmu". Dan ia tetap dengan rasanya entah sampai kapan. Saat ini jujur ku akui, aku sedang menyimpan rasaku pada Tebing, ya sebut saja begitu. Entahlah rasa itu muncul begitu saja saat aku melihatnya dari jarak yang begitu dekat. Dia mengingatkan ku pada nya -Lee- hanya pada saat itu saja. Setelahnya semua menjadi berbeda. Aku tak lagi melihat sosok Lee pada Tebing, aku kini melihatnya sebagai Tebing ya hanya sebagai dirinya sendiri. Ketika bersamanya ada saja hal baru yang aku alami, yang belum bernah aku rasakan sebelumnya. Aku mencoba acuhkan rasa yang aku alami, aku mencoba memunafikan diri, tak ingin mengakui apa yang tengah terjadi. Bersembunyi pada rasa, berbohong pada hati...

Senjapun Bercerita

Image
"Mengapa setiap aku mencoba untuk mencintai selalu kurasakan sakit. Tak ingin lagi rasanya mencinta. Cukup bagiku mengagumimu satu, cukup bagiku meredup, aku hanya ingin selalu tersenyum sekalipun kala itu rintik hujan datang menyapa.". Senja bercerita pada savana sore ini, entah savana mengerti atau tidak. Hingga malam menggantikan keindahan senja savana masih diam tak bicara. -Giey- 01.10.2014