GELO Petualang Part 2- Edisi Gn Cikuray
"Cieee cieee yang mau ke Cikuray gak ngajak-ngajak"
"Apa bu?kata siapa? orang saya lagi kerja qo, pulang malem terus dari kemarin."
"Ituu tante chikom bilang di grup Fb katanya mau ke cikuray"
"Oooh itu, iya kalo saya sih maunya ke sana, tapi gimana ya orang saya nya kerja bu, pulang malem, sekarang juga kyknya gtu, jadi ya saya sih gak ikut."
"Ooh gtu ya?"
"Iya bu."
Ada yang masih inget gak ya percakapan singkat melalui pesan yang begitu singkat pula pada hari dimana akan dilaksanakannya pemberangkatan pasukan ke Cikuray? Pasti ada,hehehe...
Yup, seolah menjadi misi rahasia perjalanan ke Cikuray hari itu. Satu personel gak tau kalo ternyata aku ikut dalam tim, coz personel yang lain bilang "Jangan kasih tau ya kalo kamu ikut, keep aja". Dan personel yang sama pun bilang ke anggota tim yang lain untuk keep, biar gak ada lagi yang ikut. Well, walhasil jadilah percakapan kaya di atas.
Beberapa jam sebelum pemberangkatan semua dah kumpul di rumahku (basecamp dadakan katanya) eh gak semua ding, lawan sms an ku belum datang. Dan, waktu aku lagi khusyuk ganti baju, tu makhluk dateng ke rumah sambil teriak-teriak "Mana bu yanti, asemmmm aku dikibulin. Pake acara ciee ciee lagi, ternyata dia ikut." Dia ngoceh-ngoceh sendiri, sementara yang lain mesem-mesem, termasuk aku di kamer,hihihi...
Keluarlah aku dari kamar ternyamanku dan bilang "Cieee cieee yang mau ke cikuray cieee gak ngajak-ngajak cieeee".
Buuuuuggg....!! "Aseeeem.... jadi beneran kamu ikut bu? masih gak percaya saya, aseeeem dikerjain...."
"Kan katanya rahasia, makanya saya tutup2in, saya bilang gak pas bu yanti tanya, tapi ternyata....aseeem kurang ajaaar...." Dia masih ngoceh.
Sementara aku dan yang lain ngekek liat tingkah dan misi berhasil,hehehe.
Puas bully kawan yang satu tadi, kita packing ulang bawaan kita masing-masing. Bagi tugas ceritanya. Untuk air dan perlengkapan lain yang sekiranya membebani sudah pasti dibawa oleh para pria-pria tangguh. Dan bagianku cuma perlengkapan pribadi, dan logistik tentunya,bagian dapur.
Semua siap, dan saatnya menyiapkan kendaraan untuk menemani kita bertempur, berjuang menembus kabut jalanan, iyaaa motor-motor tercintaaah... (untung dah di service).
Setelah lakukan pengecekan terakhir, kamipun berkumpul untuk melakukan ritual wajib sebelum berangkat, Berdoa. Usai berdoa, pamit lah kita ke bapak tercinta mohon doa restu.
Setelah memastikan perlengkapan benar-benar lengkap, terutama surat-surat kendaraan, kami pun berangkat. baru sampai di kota kuningan hujan menyambut kedatangan kami, gak tanggung-tanggung deres pake banget, kami pun berteduh disalah satu teras rumah warga untuk bersiap menggunakan jas hujan. Lumayan agak rempong, karena jas hujan disimpan di carrier, yah walaupun ada di bagian atas tapi tetep aja mesti bongkar. "Kita selesai pake jas hujan nih, ujannya brenti om sok aja." keluarlah celetukan kang munadi. Sembari cengar-cengir mengiyakan kita tetep tuh pake jas hujan, ngresekin tas pinggang kita masing-masing. Dan ternyata itu omongan mbah dukun bener, selesai pake jas hujan selesai juga hujannya,hahaha...
Tapi demi mencegah dari pada mengobati, itu jas hujan tetep kita pake, lumayan lah buat nahan angin, karena semuanya belum pada makan malem,hehehe...Keingetan deh, tadi sebelum berangkat bapak kasih aku sesuatu, taraaa ubi bakar silebu,alias boled. Karena aku semotor sama om Deni, jadi ya cuma nawarin dia "Om ubi om."
"sok aja bu,iya bener ngemil biar gak masuk angin" ini jawaban yang udah aku tebak dalam hati. Karena memang dia mah begitu orangnya.
Singkat cerita, karena memang ga da pemandangan indah coz gelap,sampailah kita di SPBU tempat check point pertama (lupa nama daerahnya-cik atuh comment) , untuk shalat, cari cemilan isi perut dan isi bensin. Selesai semua ritual, perjalanan dilanjutkan, jas hujan kembali kami pakai. Karena memang cuaca agak gerimis-gerimis mengandung.
Sepanjang jalan kabut, sepanjang jalan juga gelap, sepanjang jalan leher aku lumayan pegel karena ngecek posisi temen-temen yang dibelakang, khawatir tertinggal jauh.
Waktu terus berjalan, desa demi desa telah kami lalui, sampailah di kota Tasikmalaya, belum juga kita sampai di check point ke dua dah dikagetin sama ulah mbah dukun yang tiba-tiba ngebut gak karuan sambil teriak "Teeeeh...oomm...buuun... ke WC dulu pengen pipis".
" Iya..itu ang mun kenapa?" tanya deni
"pengen pipis katanya om,dah kebelet" kataku
"Hadeuuh, aku juga paham, da ini teh mau ke mesjid, ampe ngagetin, ngebut gak keruan gitu." lanjut deni
"yaah namanya juga kebelet om, takut ngompol kali." Aku nyengir.
Selesai sudah ritual kedua, lumayan lega, lumayan juga bisa ngelonjorin kaki yang dah agak pegel. "Gimana, lanjut?" Deni sang navigator tanya. Kompak yang lain menjawab semangat "Lanjuuuuttttttt...!" Dan perjuangan kami lanjutkan untuk bisa sampai ke pos pendaftaran Gn Cikurai via Pemancar.
Perjalanan masih panjang dan sangat panjang, agak was-was karena bensin sudah hampir menipis, dan kami (aku dan deni) menebak yang lain pun pasti sama, karena motor kita bertiga juga sama-sama matic dengan cc yang sama juga. Tengok kanan dan kiri mnecari yang jual bensin eceran, kan gak seru kalo harus dorong itu motor sampai ketemu pom bensin, karena yakin juga di sepanjang jalur itu gak ada SPBU,hehehe. Alhamdulillah nemu juga yang jual bensin eceran, sembari tanya-tanya juga arah ke Gn Cikuray via pemancar ke mana, karena kami belum pernah ada yang ke sana satu pun. Usai isi bahan bakar, perjalanan dilanjut smabil tengok kanan kiri mencari petunjuk yang tadi diberikan oleh Sang Ibu penjual Bensin.
![]() |
Tiga Pejuang Tangguh |
Singkatnya kami berhasil melalui jalur perkebunan teh yang sepanjang jalan hampir tanpa aspal, hanya bebatuan. Sekitar jam 03:00 Pagi kami sampai di pos pemancar, dan menitipkan sepeda motor kami di pos penitipan di atas. Kami memutuskan untuk rehat membuat tenda untuk tidur sesaat menanti pagi. Tegap langkah para pendaki terdengar ditelinga, sudah pagi ternyata matahari sudah terbit. Sementara deni dan om amink mencari sarapan, kita ngeteh dan ngemil. Sarapan yang ditunggu datang, tapi ternyata gak ada nasi. Jadilah koki menanak nasi, beras dituang tuh atas nesting dan hadouuuh beras raskin, si mbah si mbah ngeles dot com "biar kita tau gimana rasanya warga miskin makan ni beras" kata ang munadi sang pembawa beras. Ya sudah, walhasil beras di cuci lama (untung masih dibawah jadi air masih melimpah), karena kutu beras dan kawan-kawan kumpul semua. Selesai akhirnya beras diliwet, tapi jadinya cryspi hahaha. Laper mah tetep aja disikat, lengkapnya kita dapet lauk tempe orek yang rasanya juga ajaib,hahaha... Selesai makan kita packing untuk memulai perjalanan menuju pos 1, pos registrasi ulang Gn Cikuray.
![]() |
Pos Pemancar Gn Cikuray |
Bismillah, kami memulai perjalanan untuk bisa menggapai dan memeluk puncak Cikuray. Dan inilah catatan perjalanan kami kali ini. Usai melakukan registrasi ulang kami menuju pos selanjutnya, belum juga jauh dari pos 1 atau pos regitrasi ulang, kami disajikan pemandangan sampah bekas air mineral "Den, bang sampah den" hahaha abah nyeletuk sambil ketawa. "iya bah, coba ke sini bawa truk, tak angkut" Deni nimpalin. Belum jauh sih tapi nafas dah megap-megap, kalau kata om aming sih kembali ke titik nol, dah lama gak mendaki jadi wajar lah kalo megap-megap. Mencoba menikmati tiap langkah, karena ternyata banyak pendaki yang juga naik di hari yang sama event dari BTB (salah satu komunitas bersih gunung). Beberapa kali rehat untuk mengatur nafas dengan penuh perjuangan melewati tanjakan, sampai lah ke pos 2. Setelah makan siang dan diguyur hujan perjalanan menuju pos 3 kita lanjutkan, hari menjelang sore, sampai lah kami di pos 3, dan taukah lapak sudah penuh dengan para pendaki. Tanya sana-sini katanya di pos lebih atas lagi juga sudah penuh. Karena tak ingin mengambil resiko, akhirnya kita memutuskan untuk membuat tenda di bawah yang sepertinya lembahan, karena angin begitu kencang melewati tenda. Tenda dan bivak berdiri - lapak cuma cukup satu tenda- koki memulai aksinya, masaaaaaaaaak... Sementara koki memasak, deni tidur, karena dia sudah agak oleng. Taraaa, masakan selesai, makan-makaaaan, masak sayur sop kali ini, lumayan bikin hangat. Cuma kata Deni " Lumayan enak, cuma kurang sahang aja"
"Ampun komandan kebiasaan bikin sop buat anak jadi lupa" ngeles...
Malam menjelang, usai melaksanakan shalat maghrib dan isya kami pun beristirahat menunggu pagi menjelang. Niat awal ingin melanjutkan kembali perjalanan sekitar pukul 3 pagi, tapi ternyata gak yakin, karena suhu udara yang dingin dan kondisi tubuh rekan-rekan yang sepertinya masih lelah. Akhirnya perjalanan baru dilanjutkan setelah matahari terbit, dan setelah kami sarapan dan melakukan ritual pagi lainnya.
Gak hanya di lampu merah yang macet, digunung juga ternyata macet. Selain karena track yang memang satu arah, juga karena banyaknya pendaki yang mulai turun. Akhirnya kami memberlakukan sistem buka tutup alias gantian, karena kalau nunggu mereka turun semua nanti kita gak naik-naik, kapan sampenyaaaaaa. Dan gak hanya di kota aja yang banyak sampah ternyata digunung juga banyak.
Dijalur yang menanjak (cikuray mah nanjak terus brooo-bonusnya pelit), ketemu lagi deh sama rombongan para praja STPDN yang sebelumnya curi-curi pandang di bawah (kebon teh), hahay lumayan pembangkit semangat. Dan para cowo yang mendamping aku pada manyun, kalah ganteng ma meeeen...hahaha.
Lupakan para praja muda, biar ganteng tapi gak pengertian kaya temen-temen aku- ya iyalah secara cuma sama mereka kamu naik, coba sama mereka bakal ditinggal,hahaha-.
Pos demi pos berhasil dilewati dengan penuh susah payah, untukku dan untuk deni yang terlihat sudah sangat oleng, yang lain sepertinya masih aman. Demi keselamatan, tukar bebanlah. Carrier deni dibawa sama om aming, day pack om amink dibawa deni. Sampailah di pos 6, luar binasa rameee, sembari menunggu yang lain bareng sama ang mun, eeh ada cowo yang senyum-senyum terus nyamperin, "Baru sampe? ditungguin dari tadi qo gak lewat-lewat ternyata baru naik" Tu cowo buka percakapan "Eeh ada yang nungguin rupanya. Iya tadi camp dulu di pos 3 soalnya dapet kabar katanya penuh di atas." Jawabku.
"Saya gambank" dia mengulurkan tangannya untuk berkenalan dan bersalaman
"Yanti" Jawabku
"Munadi" Jawab ang mun.
Sambil kenalan sambil mikir klo gak salah ini cowo adalah cowo yang mesem-mesem di pos registrasi ulang. Kenalan juga akhirnya ya. Lepas ngopi basa-basi, tukeran no hape. Perjalanan menuju puncak kami lanjutkan.
Dan daypack dibawa deni, biar cepet melajunya. Ternyata perjalanan menuju puncak masih lumayan panjang, terdengar suara ramai kirain udah mau sampai puncak ternyata belum ada yang mau turun,hahaha,.. Waktu semakin melaju, target kami sekitar jam 12an sudah harus sampai ke puncak. Samar-samar lagi-lagi terdengar suara keramaian dan kali ini benar sangat ramai, yup mereka yang tergabung dalam komunitas BTB sedang mengadakan closing ceremony, permisi-permisi lewat ketemu sama para cowo yang tadi juga ketemu dibawah yang ngobrol-ngobrol sama deni kalau gak salah, mereka menawarkan mampir, tapi karena kita mengejar waktu ajakan kami tolak dengan halus.
Ayooo semangat kawan sudah hampir sampai, puncak bayangan terlewati dan Alhamdulillah akhirnya kita sampai d puncak cikuray, sujud syukur dilakukan. Walau gak dapet jackpot tapi kami bersyukur sangat bersyukur. setidaknya kami mendapati pemandangan indah walau tak sempurna dan perjalanan kami tak mengalami hambatan yang begitu berarti. Usai foto-foto, usai shalat dzuhur. Tibalah waktunya acara puncak expedisi hari ini Pengibaran bendera GELO PETUALANG untuk pertama kali dipuncak tertinggi.
![]() |
08 Maret 2015 |
Alhamdulillah selesai sudah perjalanan ke puncak Gn Cikuray via Pemancar, setelah mengurangi beban carrier, karena sebagian logistik kita berikan kepada mamang Otong dan kawan-kawannya. Saatnya kembali pulang ke rumah. Perjalanan kami masih panjang, menjelang isya kami sampai di pos bawah. Setelah makan malam, perjalanan pulang kami lanjutkan. Target sampai rumah agak meleset, karena kondisi tubuh yang sangat lelah, maklum kita bawa motor dengan track kebun teh yang luar binasa.
Namun alhamdulillah perjalanan kami lancar, hingga akhirnya kami kembali ke rumah dengan selamat tak kurang satu apapun. Terimakasih kawan terimakasih cikuray, perjalanan kali ini sungguh luar biasa... Pemandangan indah setelah hujan dan sedikit terang, Kabut sepanjang perjalanan, Track yang licin dan menantang, Sampah sepanjang jalur dan Puncak dengan bangunan bekas BTS. Pengalaman istimewa buatku.
Dan inilah komposisi team expedisi Cikuray:
1. Deni Iskandar, lagi-lagi makhluk mungil satu ini, yang menjadi kawan tandem ku dan kali ini tandem di motor,wkwkwk. Dan dia juga nih yang punya ide dengan kata-kata "keep yaa..."
Sebagai navigator perjalanan kali ini, dan juga sekaligus pembawa kulkas,xixixi....
Yang udah pernah liat penampakan ini manusia mungkin masih inget, buat yang belum tau, nih aku kasih contekan : Kriting, kacamata, semampai dan kaki meja
![]() |
Putra Bungsu |
Next.,
2. Munadi Iskandar, dimana ada deni disana ada munadi, keluarga yang ketemu setelah terpisah bertahun-tahun, jadi sekarang gak mau terpisah lagi :D
Udah pernah aku bahas profilnya di part sebelumnya (baca di Gelo edisi Papandayan). Dia punya mainan baru kali ini, melukis.
Paling jago masak nasi di expedisi cikuray, saking jagonya itu nasi jadi crispy karena belum mateng,wkwkwk....
Ini dia penampakannya
![]() | ||
Munadi Berkawan Harimau |
Paling rempong karena dia berkendara sendiri ditambah lagi itu kulkas isinya besi semua-padahal gak besi-besi amat. Bertugas bikinin minum kalo sang koki sedang sibuk masak.
Kecil, kurus item idup lagi itu ciri-cirinya, kali aja ketemu dia dijalanan deket lampu merah.
Dan ini dia penampakannya
![]() | |||||||||
Abah Cungkring |
4. Andi Hujatulah a.k.a Aming, selalu pake nama MGD dibelakang nama. Gak paham sih maksude apa, baru ngeh pas liat kaos yang dipake, ternyata oh ternyata anak Mapala Gunati, hahaha satu kampus denganku rupanya, hadoouh... Dan cuma dia yang anak mapala di tim ini, dia jg nih yang paling mistis dan paling narsis,tiap berhenti di pos pasti selfie,wkwkwk... *ups (hampura kang).
Niih hasil dari selfie nya
![]() |
Andi MGD |
5. Yanti.S, satu-satunya cewe di tim ini, untung cuma satu, jadi gak malu-malu amat karena banyak berhenti coz nafas dah megap-megap macam ikan mujaer yang keabisan aer. Dikarenakan satu-satunya cewe jadilah ditempatkan sangat istimewa, bagian dapur. Eh tapi bener deh istimewa coz foto isinya aku semua,hahaha...
This is me
Dan Kemana lagi kita???
-Giey-
07-08 Maret 2015
Gn.Cikuray
Comments
Post a Comment