Doaku Dalam Diam

Selama diamku di titik ini. Bukan berarti aku tak melihat apapun, bukan berarti aku tak mendengar apapun dan bukan berarti aku tak merasakan apapun.
Hanya saja mungkin aku kurang peka, ya aku akui, ni semua karena keegoisanku. Tapi aku bisa merasakan adanya perubahan. Tapi ya sudahlah, aku sudah terlalu lelah memikirkan A hingga Z hari ini. Aku ingin kembali menikmati hariku seperti dulu lagi. Saat aku bisa menghirup harumnya pinus ketika rasa jenuh menderaku, bermain gitar bersama, tertawa bersama, dan mendengarkan mereka yang diam-diam saling bercerita saat aku akan tertidur.

Suatu hari nanti aku ingin kembali ke sana, tempat dimana aku dibesarkan (kata abah sayuti). Melepas rindu, walau mungkin suasana nya telah jauh berbeda. Tapi aku masih ingin menikmati senja, menikmati dinginnya kabut, menikmati sejuknya pagi, harumnya hutan pinus dan riuhnya kicauan burung.

Ketika orang-orang disekitarku sibuk mengurusi kehidupanku yang masih sama seperti hari kemarin, ketika orang-orang disekitarku sibuk mencari tau apa kenapa bagaimana seperti apa tentangku, terimakasih ucapku atas semua perhatian kalian atau apapun itu namanya. Aku sudah cukup bahagia dengan diriku saat ini. Aku sudah miliki pasangan yang tak kan pernah terganti. Dia yang selalu memberiku tawa, dia yang selalu memberiku tangis dan dia yang selalu memberiku amarah. Dia lah separuh nyawaku.

Dalam doaku aku berharap untuknya, dalam langkahku aku selalu menjaganya dan, dalam senyumku aku selalu mencintainya. Untukmu duhai malaikat kecilku. Jangan pernah letih untuk terus belajar, belajar arti kehidupan dari alam sekitarmu, hingga kau dewasa nanti. Aku, ibu mu, tak kan pernah memaksakan jalan mana yang harus kau tempuh, aku hanya mengarahkan jika nanti kau salah memilih jalanmu.
Yang harus kau ingat nak, jadilah kau seperti pohon oak, yang tetap tegak berdiri saat angin kencang menerpa tubuhmu. Jadilah kau seperti lebah, kecil namun berarti. Dan jadilah kau seperti mentari yang bermanfaat untuk semua tanpa kesombongan didalamnya.

Menarilah dalam hujan, kelak pelangi kan hadir bersama tarianmu.



-Giey-
01.04.2015


Comments

Popular posts from this blog

Hhhh...

Romansa Putih Abu-Abu ( 1 )

Tarian Jemariku