Aku dan Waktuku
Waktu tak pernah berjalan mundur, ia selalu maju, melangkah sesuai dengan irama persecondnya. Tapi aku masih bertahan di titik ini, hanya sedikit aku berjalan lebih tepatnya menyeret paksa kakiku dan itu tak mempengaruhi jarak dari tempatku berdiri saat ini.
Sebelumnya aku pernah mencoba untuk berjalan sedikit lebih cepat, tapi ternyata arah yang aku ambil mungkin salah, dan langkahku menemui jalan buntu. Aku memilih untuk kembali pada titik semula, tempat aku memulai langkahku kemarin. Bukan aku tak mau ambil resiko, karena apapun yang kita lakukan pasti beresiko pun begitu ketika aku diam di tempat tak mungkin jika tak beresiko atau bahkan resiko itu lebih tinggi.
Dalam dunia bermainku
entah sudah berapa tempat aku jelajahi, sudah berapa tempat dimana alam
memberikan pelajarannya untukku. Tapi, ku sadari tempaan itu belum bisa membuatku
mengalahkan keegoan diriku, belum bisa mengalahkan ketakutan yang mungkin tak
beralasan. Suatu hari pernah aku berfikir, bertanya dalam hati “Mau sampai
kapan? Usianya kan beranjak dewasa.” Dan saat aku kembali bercermin hati
kecilku berkata “Aku belum siap.”
“Hey apa yang kau
takutkan?” hati yang lain bertanya. Dan aku menjawab “ Aku takut mengecewakan
dia. Dia terlalu beharga untukku, aku tak mau jika mereka hanya memikirkan
kesenangan mereka saja, tanpa memikirkan dia. Aku juga takut jika ternyata
mereka sama dengan yang sebelumnya. Banyak ketakutanku dan kau pasti tau itu.” “Aku
akan tetap memilih untuk sendiri selama Tuhan masih mencintaiku, dan
mengijinkanku untuk tetap berdiri tegak.”
Waktu memang tak pernah
berjalan mundur atau bahkan berhenti. Yang membuat waktu terasa berjalan lambat
adalah langkah kita sendiri. Bukan hidup namanya jika tak ada masalah. Dan
setiap permasalahan pasti ada solusinya. Aku yakin semua kan indah pada
waktunya. Bukankah ulat menahan sakit cukup lama pada saat masa kepompong
hingga akhirnya ia menjadi kupu-kupu nan indah?
Benar
bahwa hidup itu seperti tuts piano.
Kadang
putih, kadang hitam. Maka mainkanlah semuanya untuk menghadirkan nada-nada yang
indah dalam hidupmu.
Kadang
masalah adalah anugerah dari Tuhan untuk menghebatkan masa depan
hamba-hamba-Nya.
Maka mari
kita berdoa, semoga masalah yang kita hadapi adalah cara Tuhan untuk
menghebatkan masa depan kita.
Jangan
bersedih karena kesulitan,
Sesungguhnya
kesulitan itu menguatkan hatimu, membuatmu merasakan kekuatan yang nyata,
Menolongmu,
mengangkat derajatmu, dan dengannya lah kesabaranmu terlihat jelas.
(Dr. ‘Aidh
Al-Qarni)
-Giey-
02 Maret 2015 (21:42)
Comments
Post a Comment