Tarian Jemariku
Aku mengejar ini, maklum kuota terakhir. Sekalipun aku bingung apa yang akan aku tuliskan tapi ya sudahlah, kan ku biarkan jemari ini menari di atas keyboard sesuka dia.
Ketika satu persatu mulai asik dengan dunianya, ketika satu per satu mulai bisa melupakan dan ketika satu persatu mulai dilupakan. Aku memilih diam dengan caraku. Entah ini sudah yang keberapa kalinya, tapi ya sudahlah mungkin sudah waktunya aku berdiam. Akan menyalahkan siapa? sepertinya aku kan menyalahkan diriku sendiri, untuk apa aku pun tak tau sebenarnya.
Hari ini aku mendengar kawanku menangis, ya kawanku yang beberapa hari lalu mempertaruhkan nyawanya demi sang Rizky tercinta, buah hatinya. Ia masih harus terbaring di rumah sakit. Ia menelfon kawan tempatku bekerja hanya untuk berbicara kepadaku, mungkin untuk menanyakan perihal asuransi kesehatannya. Tapi ternyata bukan hanya itu, ia menangis memanggilku dan berbicara dengan logat sundanya "teteh... kumaha ieu, tadi tos USG terus kedah di kiret masih aya sesa darahna, teeeeh.. doakeun.."** ia ingin menceritakan isi hatinya, kegundahan dan ketakutan yang ia rasakan. Mama, ya ia masih memiliki ibu, mengapa tak bercerita padanya ya? Aku yakin dia sudah menangis terlebih dahulu kepada ibunya, tapi bukan hanya ibu yang ia butuhkan. Doa dan support dari seorang teman pun pastinya sangat ia inginkan. Ingin rasanya aku ada disampingnya saat itu, tapi yang ada nanti aku ikut menangis bukan malah menenangkan. Mencoba menenangkannya walau lewat saluran handphone, syukurlah akhirnya ia bisa lebih sedikit tenang. Sisanya aku bantu doa dan bantu bertanya mengenai askes miliknya nanti.
Teruntuk kawanku "Moy" sabar yah, kamu harus tenang supaya bisa cepat pulih dan pulang. Aku dan kawan yang lain pasti doain kamu kok. Semangat... :)
Dan hari ini aku mendengar kabar lain yang sebenarnya membuatku merasa aneh. Untuk apa ya pembicaraan kemarin hingga larut?sepertinya sia-sia belaka. Untuk apa pemberitahuan itu dibuat jika pada akhirnya hanya untuk dibaca lalu diabaikan? Ya sudahlah, mungkin tak penting. Dan mungkin juga memang tak pantas lagi aku untuk berbicara. Semuanya menjadi berubah sejak september 2014 kalau tidak salah (berarti benar). Aku malas membahas ini, jadi ya sudahlah tak perlu aku bahas. Nanti yang ada aku dibully lagi dibilang macam anak kecil atau anak TK yah, lupa.
Dan hari ini aku berfikir, tahun 2013 aku baru merasakan puncak untuk yang pertama kalinya, sebenarnya aku masih ingin merasakannya kembali esok esok dan esok. Tapi, suasananya sudah tak asik lagi, aku selalu merepotkan yang lain. Ibu yang satu ini merepotkan. Jadi ya walaupun baru 2 puncak, dan 3 kali naik gunung aku jalanin sepeertinya aku kan menggantung sepatu dan carrier ku. Terimakasih untuk semuanya atas pengalaman berharga yang pernah kalian sajikan padaku. Aku mungkin bisa menaklukkan puncak tapi sayang sepertinya aku belum bisa menaklukkan diriku sendiri. Bagaimana dengan kalian??
"Keegoisan bukan untuk dikedepankan tapi keegoisan digunakan pada saat dan waktu yang tepat"
-Giey-
05.12.2014 (22:00)
**Teteh.. bagaimana ini. Tadi udah USG terus harus kuretase masih ada sisa darahnya. Teh doain
Ketika satu persatu mulai asik dengan dunianya, ketika satu per satu mulai bisa melupakan dan ketika satu persatu mulai dilupakan. Aku memilih diam dengan caraku. Entah ini sudah yang keberapa kalinya, tapi ya sudahlah mungkin sudah waktunya aku berdiam. Akan menyalahkan siapa? sepertinya aku kan menyalahkan diriku sendiri, untuk apa aku pun tak tau sebenarnya.
Hari ini aku mendengar kawanku menangis, ya kawanku yang beberapa hari lalu mempertaruhkan nyawanya demi sang Rizky tercinta, buah hatinya. Ia masih harus terbaring di rumah sakit. Ia menelfon kawan tempatku bekerja hanya untuk berbicara kepadaku, mungkin untuk menanyakan perihal asuransi kesehatannya. Tapi ternyata bukan hanya itu, ia menangis memanggilku dan berbicara dengan logat sundanya "teteh... kumaha ieu, tadi tos USG terus kedah di kiret masih aya sesa darahna, teeeeh.. doakeun.."** ia ingin menceritakan isi hatinya, kegundahan dan ketakutan yang ia rasakan. Mama, ya ia masih memiliki ibu, mengapa tak bercerita padanya ya? Aku yakin dia sudah menangis terlebih dahulu kepada ibunya, tapi bukan hanya ibu yang ia butuhkan. Doa dan support dari seorang teman pun pastinya sangat ia inginkan. Ingin rasanya aku ada disampingnya saat itu, tapi yang ada nanti aku ikut menangis bukan malah menenangkan. Mencoba menenangkannya walau lewat saluran handphone, syukurlah akhirnya ia bisa lebih sedikit tenang. Sisanya aku bantu doa dan bantu bertanya mengenai askes miliknya nanti.
Teruntuk kawanku "Moy" sabar yah, kamu harus tenang supaya bisa cepat pulih dan pulang. Aku dan kawan yang lain pasti doain kamu kok. Semangat... :)
Dan hari ini aku mendengar kabar lain yang sebenarnya membuatku merasa aneh. Untuk apa ya pembicaraan kemarin hingga larut?sepertinya sia-sia belaka. Untuk apa pemberitahuan itu dibuat jika pada akhirnya hanya untuk dibaca lalu diabaikan? Ya sudahlah, mungkin tak penting. Dan mungkin juga memang tak pantas lagi aku untuk berbicara. Semuanya menjadi berubah sejak september 2014 kalau tidak salah (berarti benar). Aku malas membahas ini, jadi ya sudahlah tak perlu aku bahas. Nanti yang ada aku dibully lagi dibilang macam anak kecil atau anak TK yah, lupa.
Dan hari ini aku berfikir, tahun 2013 aku baru merasakan puncak untuk yang pertama kalinya, sebenarnya aku masih ingin merasakannya kembali esok esok dan esok. Tapi, suasananya sudah tak asik lagi, aku selalu merepotkan yang lain. Ibu yang satu ini merepotkan. Jadi ya walaupun baru 2 puncak, dan 3 kali naik gunung aku jalanin sepeertinya aku kan menggantung sepatu dan carrier ku. Terimakasih untuk semuanya atas pengalaman berharga yang pernah kalian sajikan padaku. Aku mungkin bisa menaklukkan puncak tapi sayang sepertinya aku belum bisa menaklukkan diriku sendiri. Bagaimana dengan kalian??
"Keegoisan bukan untuk dikedepankan tapi keegoisan digunakan pada saat dan waktu yang tepat"
-Giey-
05.12.2014 (22:00)
**Teteh.. bagaimana ini. Tadi udah USG terus harus kuretase masih ada sisa darahnya. Teh doain
aku menyimak dan bersana ini ku mohonkan pada tuhan tuk berikan kebaikan
ReplyDeleteAamiin... Tks
Delete