Senja dan Savanna
Savanna berkata padaku Senja :

Dan aku berkata : “Bersahabatlah dengan senja,
karena dia yang akan mengantarkanmu pada seseorang yang kamu sayang (tanpa
syarat).”
“Aku Cuma pengagum senja, aku Cuma penghayal.
Sedikitpun tak pantas untukku menyentuhnya. Menjauhlah sayangku, mentari mulai
meninggi. Pergilah berteduh diantara pepohonan itu hingga gelap menjelang,
karena ada rembulan yang bersinar terang, yang bisa menenangkan, bisa kau
dapatkan.”
“Usah kau hiraukan senja itu, karena ia
hanya pesona tanpa makna. Pergilah cantik, tak ada yang bisa kau harapkan dari
sepotong daging yang mulai membusuk itu.”
“Kalimat itu bernada ucapan selamat tinggal
untukmu kekasihku. Untukmu sayangku. Terimakasih. Kamu ajarkan aku banyak hal,
kamu jadi sandaran ternyaman ketika aku benar-benar lelah. Terimakasih banyak.
Aku akan selalu bercerita bercerita tentangmu, pada sisa mentari dan di awal
hari. Pada gelap akan ku jabat erat agar tak takut aku padanya.”
Ucapku: “Maafkan aku savanna. Aku
hanya mentari senja yang akan menghilang saat bulan menggantikan keindahanku.
Seandainya saja kau lebih peka. Maka, mungkin tak kan ada semburat jingga
bermaknakan Selamat Tinggal”
“kamu akan
selalu jadi cerita indah. Jangan menangis karena ku, karena aku tak ingin itu.
Tertawalah tanpaku,berkisahlah tanpaku, aku akan selalu menantikan setiap kata
dalam cerita itu. Mungkin benar, kini tak perlu menggunakan hati, karena
intuisi dan naluri lebih menguasai. Terimakasih sayang… “
semoga engkau mendapatkan kebahagiaanmu dari orang yang ada disekitarmu.
ReplyDeletekelak, aku akan menemuimu. sayang
diantara kesedihan dan rasa sayang.
-gee
Aamiin...
DeleteSemoga kau baik2 saja di sana gee
aku tetap mencintai mu giey.
ReplyDelete