Mereka Yang Terlupakan
Namanya sempat tenggelam,
tersapu angin selama beberapa tahun (1998-2014). Tak banyak yang tahu siapa
dia. Pun begitu dengan aku, hingga pada harinya aku membaca namanya pada salah
satu artikel di dunia maya. Widji Tukul. Seniman,sastrawan dan aktivis 1998
yang terlupakan. Hanya beberapa orang saja yang masih mengingat bahkan
mencarinya. Dan aku yakin kalian lebih banyak mengetahu tentang sosok Soe Hoek
Gie di bandingkan dengan dirinya dan bahkan beberapa aktivis 98 lainnya.
Widji Tukul, namanya
kembali muncul setelah segelintir orang mengungkit kembali kisah kelam
peristiwa semanggi I dan semanggi II. Kisah perjuangan para relawan, mahasiswa,
seniman dan para aktivis untuk merobohkan tembok tirani yang menghalangi
kebebasan.
Aku memang tak banyak
mengetahui kisah itu, karena saat semua terjadi usiaku baru 12 tahun. Tak
begitu paham, bahkan lebih mengarah pada acuh, yang aku tahu saat itu ribuan
orang menginginkan reformasi. Mengakhiri masa kepemimpinan berpuluh tahun
lamanya tanpa pengganti. Akhirnya sang pemangku jabatan pun lengser,
mengundurkan diri. Perjuangan mereka tak sia-sia pada masa itu. Sekalipun
banyaknya korban berjatuhan, ditembak mati di tempat, di culik bahkan di buang
hilang entah ke mana.
Mungkin kita tak pernah
merasakan apa yang dirasakan keluarga mereka. Belasan tahun mereka mencari
keadilan, mencari kepastian di mana anggota keluarga mereka setelah peristiwa
itu? Seolah sia-sia, semua yang terlibat bungkam, tak mau bicara. Yang
diberikan oleh mereka hanyalah harapan demi harapan yang kosong tanpa isi.
Dan tahun ini lagi-lagi
mereka diberi harapan hampa, hanya karena panggung politik kembali bersuara.
Mengatakan ini itu seolah hal ini akan diungkap, diadii, disidangkan bagi
orang-orang yang terlibat atas hilangnya beberapa aktivis. Dan setelahnya hanya
diam, bungkam, ketika kamipun acuh tak acuh menanggapi dia yang berbicara pada
media. Hanya berfikir “Black Campaign”. Dan
BANG...! semuanya kembali tersapu angin.
Tapi bagi mereka
perjuangan belumlah berakhir. Keadilan harus ditegakkan. Kejelasan akan kabar
dimana, kemana, hidup atau matikah. Sampai dimanapun mereka akan tetap mencari
anggota keluarga mereka yang hilang.
Perjuangan yang dilakukan
Soe Hoek Gie dan kawan-kawan dilanjutkan oleh perjuangan Widji Thukul dan
kawan-kawan. Lalu siapakah yang akan melanjutkan perjuangan dia, ketika bumi
pertiwi kembali terinjak oleh kekuasaan tak terbatas.
Comments
Post a Comment